Seorang dokter ahli transfusi darah di China, Dr. Cao Guoping dari Taixing People's Hospital di Taizhou, Provinsi Jiangsu, menemukan subtipe baru yang sangat langka dari golongan darah P, yang dinamakan golongan darah p. Subtipe ini memiliki urutan genetik yang berbeda dari subtipe lainnya dalam sistem golongan darah P.
Pencapaian ini terjadi saat Dr. Cao melakukan pemeriksaan darah rutin pada seorang pasien tahun lalu. Menurut South China Morning Post, subtipe ini merupakan penemuan pertama pada individu dengan golongan darah P.
Golongan darah P adalah salah satu dari 36 golongan darah tambahan yang dikenal, selain golongan ABO dan Rh yang lebih umum. Golongan darah P pertama kali ditemukan pada tahun 1927 dan memiliki lima subtipe atau fenotipe, yaitu P1, P2, P1k, P2k, dan p.
Setiap subtipe ditentukan oleh keberadaan atau ketiadaan antigen, yaitu molekul gula dan protein yang ada di permukaan sel darah merah. Antigen ini memiliki peran penting dalam sistem kekebalan tubuh dan dapat memicu reaksi transfusi darah jika tidak sesuai.
Subtipe p dianggap sebagai subtipe paling langka, karena tidak memiliki antigen dalam sistem golongan darah P. Diperkirakan hanya ditemukan pada sekitar selusin orang di China, dengan prevalensi kurang dari satu dalam satu juta orang.
Dr. Cao mengirimkan sampel darah pasien yang memiliki subtipe p ke GenBank, sebuah database genetik terbuka yang dikelola oleh Pusat Informasi Bioteknologi Nasional di Amerika Serikat.
Pada Desember 2023, GenBank mengonfirmasi bahwa urutan nukleotida dari sampel tersebut belum pernah terlihat sebelumnya dan memberikannya nomor seri OR900206 dalam database gen manusia.
Penemuan ini dianggap sebagai langkah penting untuk meningkatkan pemahaman tentang keragaman genetik manusia dan membantu individu dengan golongan darah langka dalam mendapatkan transfusi darah yang aman dan sesuai.
Golongan Darah Umum
Menurut data American Red Cross, golongan darah paling umum di dunia adalah O+, mencapai 38,67% dari populasi dunia. Golongan darah ini dapat melakukan transfusi ke semua golongan darah dengan rhesus positif lainnya, seperti A+, B+, dan AB+.
Golongan darah paling umum kedua adalah A+, dengan persentase 27,42% populasi dunia. Golongan darah ini hanya dapat memberikan transfusi ke A+ dan AB+, serta menerima transfusi dari A+, A-, O+, dan O-.
Golongan darah paling jarang di dunia adalah AB-, hanya mencapai 0,36% populasi dunia. Golongan darah ini dapat menerima transfusi dari semua golongan darah dengan rhesus negatif, seperti A-, B-, AB-, dan O-.
Golongan darah paling jarang kedua adalah B-, dengan persentase 1,39% populasi dunia. Golongan darah ini hanya dapat memberikan transfusi ke B+ dan AB+, serta menerima transfusi dari B- dan O-.
Golongan darah ditentukan oleh keberadaan atau ketiadaan antigen, molekul gula dan protein di permukaan sel darah merah, yang juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan dapat menyebabkan reaksi transfusi darah jika tidak sesuai.
Antigen utama yang digunakan untuk menggolongkan darah adalah antigen A, antigen B, dan faktor Rhesus.