King Charles III Didiagnosis Kanker, Ratu Camilla Gantikan Sementara Tugas Raja Inggris

Raja Charles III didiagnosis menderita penyakit kanker dan akan menunda pertemuan publik untuk menjalani pengobatan, demikian yang diumumkan oleh Istana Buckingham pada hari Senin, 5 Februari 2024.

Meskipun demikian, Raja Inggris tersebut dalam kondisi "positif" dan akan tetap melaksanakan tugasnya, termasuk pertemuan rutin dengan Perdana Menteri Rishi Sunak.

Pada hari Minggu, raja tidak memberikan indikasi mengenai diagnosisnya ketika ia terlihat tersenyum dan melambaikan tangan kepada pengunjung saat menghadiri kebaktian gereja bersama Camilla.

Ini adalah penampilan publik pertamanya sejak dia dan menantunya, Kate, meninggalkan rumah sakit yang sama di London seminggu yang lalu, tempat keduanya menjalani perawatan yang direncanakan.

Kate, Putri Wales dan istri pewaris takhta Inggris Pangeran William, menghabiskan dua minggu di klinik London setelah menjalani operasi perut untuk kondisi yang tidak dijelaskan tetapi bukan kanker.

Meskipun para bangsawan biasanya menjaga rahasia kesehatan mereka dan menganggapnya sebagai masalah pribadi, Charles memilih untuk terbuka mengenai perawatannya baru-baru ini.

Istana Buckingham mengatakan, "Yang Mulia telah memilih untuk membagikan diagnosisnya untuk mencegah spekulasi dan dengan harapan dapat membantu pemahaman publik bagi semua orang di seluruh dunia yang terkena dampak kanker."

Istana Buckingham juga memastikan bahwa kanker yang diderita Charles bukanlah kanker prostat, meskipun ia sebelumnya menjalani perawatan untuk penyakit tersebut.

Analis medis CNN, Dr. Jonathan Reiner, mengatakan bahwa kurangnya informasi mengenai jenis kanker yang diderita Raja Charles III "menimbulkan spekulasi dan kekhawatiran di kalangan masyarakat."

Meskipun publik penasaran, jenis kanker apa yang diderita oleh Charles, media Amerika Serikat, USA Today, pada Selasa, 6 Februari 2024, menulis bahwa masyarakat sebaiknya menghormati privasi Raja Inggris tersebut.

"Kita harus menghindari membuat asumsi tentang apa yang ia rasakan," kata Amy Morin, seorang psikoterapis, penulis "13 Things Mentally Strong People Don’t Do," dan pembawa acara podcast. "Respon emosional seseorang terhadap diagnosis adalah hal yang individual dan pribadi."

Hanya karena seseorang memiliki mahkota di kepalanya, bukan berarti mereka kebal terhadap rasa sakit atau penderitaan, baik itu dari kondisi kesehatan serius maupun dari gosip.

"Daripada berspekulasi dan menyebarkan informasi palsu, masyarakat seharusnya memberikan ruang yang aman dan menghormati privasi orang tersebut, baik mereka memilih untuk memberikan informasi tentang kesehatan yang dilindungi atau tidak," kata Cassine. "Mereka tidak diwajibkan melakukannya."

Media Inggris, The Sun, yang menurunkan berita tentang Charles yang terkena kanker sebagai berita utama, menulis bahwa Raja dan Ratu Camilla berbagi pesan tentang kanker tersebut hanya sehari sebelum Istana Buckingham mengumumkan diagnosis Raja sendiri.

Charles, yang berusia 75 tahun, sedang menjalani pengobatan untuk jenis kanker yang belum diketahui jenisnya yang ditemukan selama operasi prostatnya bulan lalu.

Ratu Inggris, Camilla Parker Bowles, akan menggantikan tugas publik Raja Inggris. Hal ini diumumkan oleh Istana Buckingham, yang menyatakan bahwa Ratu Camilla akan menjalankan tugas kenegaraan selama beberapa bulan ke depan.

Sebelum didiagnosis, Raja Charles sudah terlebih dahulu menunda dan menjadwalkan ulang beberapa agenda.

Istana Buckingham mengatakan bahwa Raja Charles masih akan melaksanakan audiensi rutin mingguan dengan Perdana Menteri. Yang tidak dapat dilakukan oleh Raja Charles selama dirawat adalah tugas publik lainnya.

"Sayangnya, sejumlah pertemuan publik yang seharusnya dihadiri oleh Raja akan diatur ulang," ucap Istana Buckingham seperti yang dilaporkan oleh Stuff.

"Yang Mulia ingin meminta maaf kepada pihak-pihak yang merasa kecewa atau tidak nyaman sebagai konsekuensinya," lanjut mereka.

Pada minggu lalu, Camilla telah menghadiri beberapa acara publik, termasuk menerima kunjungan penulis di Kastil Windsor dan mengunjungi warga lanjut usia di rumah amal St John Foundation.

Raja dan Ratu Inggris terakhir kali terlihat bersama pada hari Minggu, 4 Februari. Mereka melambaikan tangan kepada warga Inggris saat memasuki gereja Sandringham di Norkfolk.

Istana Buckingham menegaskan bahwa Raja merespons pengobatan dengan baik. Raja Charles mengungkapkan keinginannya untuk segera kembali menjalankan tugas publik kenegaraan.