Rekam Jejak Kejayaan 'The Invincibles' di Eropa Abad 21: Arsenal, Juventus, Hingga Bayer Leverkusen

Menelusuri kejayaan 'The Invincibles' di Eropa abad ke-21 dengan Arsenal, Juventus, dan Bayer Leverkusen. Berbagai perbandingan antara ketiganya menciptakan kisah menarik tentang perbedaan, persamaan, dan pencapaian mereka dalam dunia sepak bola.

INDONEWSPORTAL.COM - Musim ini, Bayer Leverkusen mencatat rekor mengesankan dengan mencapai 43 pertandingan tanpa kekalahan, menyamai prestasi legendaris yang pernah dicapai oleh Juventus pada musim 2011/2012.

Perbandingan antara Leverkusen, Arsenal, dan Juventus sebagai bagian dari klub 'The Invincibles' di Eropa abad ke-21 menimbulkan pertanyaan menarik tentang perbedaan, persamaan, dan pencapaian mereka. Ayo kita eksplorasi lebih dalam tentang jejak cerita mereka.

Ketika Arsenal dan Juventus membuat sejarah dengan musim tanpa kekalahan, mereka melakukannya dengan pendekatan yang berbeda. Arsenal, sebelum musim gemilang 2003/2004, sudah memiliki sejumlah gelar juara di bawah Arsene Wenger. Mereka sering menjadi penantang dominasi Manchester United, sehingga sudah akrab dengan tekanan dan persaingan di puncak klasemen.

Di sisi lain, Juventus mengalami masa sulit setelah skandal Calciopoli menghantam mereka. Setelah terdegradasi ke Seri B, Juve bangkit kembali dengan susah payah. Antonio Conte membawa mereka kembali ke Seri A dan membangun kembali skuad dengan beberapa tambahan kunci seperti Andrea Pirlo, Mirko Vucinic, Arturo Vidal, dan Stephan Lichtsteiner.

Perbedaan dalam komposisi skuad juga terlihat. Arsenal lebih bergantung pada sejumlah pemain inti yang berpengalaman dan teruji, sementara Juventus membangun tim mereka dari awal dengan mencampur pemain berpengalaman dengan tambahan baru.

Namun, kesuksesan keduanya tidak lepas dari kontribusi seluruh tim. Arsenal memiliki Thierry Henry, Patrick Vieira, Robert Pires, dan Dennis Bergkamp yang tampil gemilang, sementara Juventus mengandalkan soliditas tim yang dibangun oleh Antonio Conte, dengan Andrea Pirlo menjadi motor permainan mereka.

Dalam hal statistik, Arsenal unggul dalam jumlah gol yang dicetak, tetapi Juventus memiliki rekor clean sheet yang lebih baik, menandakan kekuatan pertahanan mereka yang solid. Arsenal juga bermain di beberapa kompetisi, termasuk Liga Champions, sementara Juventus fokus pada Serie A dan Coppa Italia.

Perjalanan mereka menuju status 'Invincibles' juga melibatkan momen-momen krusial, seperti Arsenal yang harus bangkit dari kekalahan dan Juventus yang memulai musim tanpa target juara. Namun, keduanya berhasil mengatasi tantangan tersebut dan mencatat sejarah dalam sepak bola Eropa.

Tentu saja, Serie A telah melihat tim tak terkalahkan seperti Juventus musim lalu sebelumnya. Sebelumnya, Perugia pada 1978/1979 dan AC Milan pada 1991/1992 juga mencapai prestasi serupa. Meski demikian, perbedaan terletak pada jumlah pertandingan yang mereka jalani, dengan Juventus menyelesaikan musim tanpa kekalahan dalam 38 pertandingan, sementara Milan dan Perugia hanya bermain dalam 34 dan 22 pertandingan.

Hal yang sama berlaku di Liga Inggris, di mana istilah 'The Invincibles' pertama kali digunakan untuk menggambarkan Preston North End pada 1888/1889. Namun, pencapaian sejati datang dari Arsenal yang berhasil mempertahankan rekor tak terkalahkan dalam 38 pertandingan.

Terlepas dari perbedaan dan kesamaan mereka, Arsenal, Juventus, dan Bayern Leverkusen memiliki tempat istimewa dalam sejarah sepak bola Eropa sebagai anggota klub 'The Invincibles'. Prestasi mereka tidak hanya menjadi catatan statistik, tetapi juga merupakan cerminan dari tekad, kerja keras, dan semangat juang yang luar biasa.

Dengan melihat jejak cerita mereka, kita dapat menghargai kebesaran mereka dan mengambil inspirasi dari pencapaian luar biasa ini. Arsenal, Juventus, dan Bayer Leverkusen telah menulis bab baru dalam buku sejarah sepak bola, menetapkan standar yang tinggi bagi generasi mendatang.

Sejarah akan selalu mengingat mereka sebagai tim legendaris yang tak terkalahkan, menunjukkan bahwa dengan kesatuan, komitmen, dan semangat, segala sesuatu menjadi mungkin dalam dunia sepak bola.

Dengan demikian, prestasi 'The Invincibles' tidak hanya merupakan kebanggaan bagi klub mereka, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi penggemar sepak bola di seluruh dunia. (*)