Tips Mudah Menerapkan Frugal Living, Gaya Hidup Hemat dengan Kelola Keuangan Sehat
Frugal living atau gaya hidup hemat, semakin menjadi tren di era modern ini. Artikel ini memberikan panduan praktis tentang bagaimana menerapkan konsep frugal living dengan bijak, serta menyertakan tips yang dapat diikuti dengan mudah.
Konsep frugal living mulai banyak diterapkan. Namun, banyak juga yang masih bertanya-tanya, apa itu frugal living?
Mengutip dari Wealtshimple, frugal living yaitu konsep hidup hemat dengan pengelolaan pengeluaran yang baik, dan fokus pada prioritas keuangan. Dengan bahasa sederhananya, frugal living merupakan konsep gaya hidup hemat.
Bagi sebagian orang, menerapkan frugal living memang sulit. Namun sejatinya memang harus dipaksakan. Teerutama bagi yang memiliki tujuan untuk dicapai, seperti menabung untuk masa depan, melunasi hutang, dan mengurangi gaya hidup konsumtif.
Dengan menerapkan frugal living, tentunya bisa menghemat pengeluaran dan membuat keuangan lebih sehat. Sebab dalam konsep frugal living tujuannya menghindari pengeluaran berlebihan dengan membeli barang yang tidak terlalu penting.
Jangan ragu untuk menerapkan pola hidup frugal living. Karena dengan berhemat, bukan berarti pelit atau tidak mau memiliki sesuatu.
Namun, dalam konsep ini, justru lebih berhati-hati ketika akan membelanjakan uang yang dimiliki. Apakah barang yang dibeli memang dibutuhkan atau sekedar keinginan sementara.
Dengan begitu, pengeluaran lebih hemat dan barang yang dibeli pun akan sangat berguna karena sesuai kebutuhan. Anda juga memiliki simpanan untuk kebutuhan mendadak.
Tips Mudah Menerapkan Frugal Living
Jika ingin mencoba menerapkan gaya hidup hemat ini, tidaklah sulit. Pastikan selalu tanamkan dalam diri dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
Tentu saja disertakan konsisten dan tidak mudah tergoda dengan promo atau diskon, untuk barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan.
Simak dan ikuti tips meudah menerapkan frugal living di bawah ini:
1. Ketahui Kebutuhan dan Keinginan
Langkah pertama yaitu, pastikan Anda mengetahui kebutuhan dan keinginan terhadap barang yang akan dibeli.
Sebagai contoh, Anda ingin membeli tas dengan kualitas bagus untuk kuliah atau kerja. Tentu saja ini merupakan kebutuhan. Namun, membeli tas yang dirancang khusus oleh desainer, merupakan sebuah keinginan.
Dalm konsep frugal living, bukan berarti Anda tidak loyal pada diri sendiri, tetapi lebih ke mengetahui apa yang dibutuhkan dari pada diinginkan, dan secara sadar membuat keputusan untuk pengeluaran.
2. Merencanakan untuk Kebutuhan Sehari-hari
Makan memang menjadi kebutuhan pokok sehari-hari. Ada baiknya jika tetap direncanakan dengan baik.
Dengan begitu, Anda akan lebih teliti dan bijak ketika membeli bahan makanan, dan tidak akan bertumpuk. Sebab, Anda tahu bahan makanan apa yang masih ada, dan apa yang dibtuhkan untuk dibeli.
3. Mencatat Semua Pengeluaran
Setipa melakukan pengeluaran, sekecil apa pun pengeluaran yang dibelanjakan, sebaiknya selalu dicatat.
Simpan selalu nota, kwitansi, atau bon ketika belanja, untuk memudahkan ketika mencatat pengeluaran yang dilakukan. Sehingga ketahuan, uang yang dikeluarkan habis untuk belanja apa saja.
Setelah dicatat, Anda mengetahui anggaran yang paling besar atau banyak dikeluarkan. Selanjutnya bisa diambil solusi agar lebih irit dan meminimalisir pengeluaran tersebut.
4. Membatasi Pengeluaran
Setelah mengetahui besarnya pengeluaran untuk apa, tentu lebih mudah untuk mulai membatasi pengeluaran.
Sebagai contoh, setiap bulan mengeluarkan Rp 1,5 juta hanya untuk makan. Maka, Anda bisa membatasi maksimal Rp 1 juta per bulan untuk makan.
Langkah untuk menghemat, Anda bisa lakukan dengan membawa bekal ke kampus atau kantor, atau membeli makan di warung makan yang lebih murah.
5. Mengutamakan Kualitas
Salah satu kesalahan umum dalam mengadopsi gaya hidup hemat adalah dengan memilih barang yang paling murah. Namun, penting untuk diingat, kualitas barang juga harus menjadi pertimbangan utama.
Produk dengan kualitas tinggi cenderung memiliki umur pakai yang lebih panjang, daripada produk murah yang kualitasnya rendah, dan seringkali hanya bertahan dalam jangka waktu yang singkat.
Walaupun pada awalnya produk berkualitas mungkin memiliki harga yang lebih tinggi, investasi ini dapat menghemat uang dalam jangka panjang dengan mencegah pengeluaran berulang kali untuk mengganti barang yang rusak atau tidak berfungsi.
6. Manfaatkan Diskon dan Kupon
Jangan ragu untuk memanfaatkan diskon dan kupon saat berbelanja. Ini adalah cara yang efektif untuk menghemat uang ketika membeli barang-barang yang diperlukan.
Namun, penting untuk tetap berhati-hati dan tidak terjebak dalam pola belanja berlebihan saat musim diskon atau promo besar-besaran. Pastikan untuk hanya membeli barang yang benar-benar diperlukan agar pengeluaran tetap terkendali.
7. Pertimbangkan Barang Bekas
Membeli barang bekas atau second-hand juga merupakan pilihan yang baik untuk mengadopsi gaya hidup hemat. Ini adalah salah satu strategi yang cerdas untuk menghemat uang.
Mayoritas barang bekas dijual dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan barang baru. Namun, banyak dari barang bekas tersebut masih dalam kondisi yang baik dan berfungsi dengan baik. Penting untuk melakukan seleksi yang cermat saat memilih barang bekas agar mendapatkan nilai yang terbaik.