Wisatawan Hutan Pinus Limpakuwus Turun 50 Persen Saat Libur Lebaran Idul fitri
Libur Lebaran Idul Fitri di Hutan Pinus Limpakuwus mengalami penurunan drastis dalam kunjungan wisatawan hingga 50 persen, dibandingkan tahun sebelumnya. Faktor-faktor seperti kondisi cuaca yang sering hujan dan kecelakaan di Jembatan Kaca The Geong, yang sempat viral, berkontribusi pada penurunan kunjungan tersebut.
Momen libur Lebaran Idul Fitri 1445 H/2024 M di Hutan Pinus Limpakuwus, tidak seperti ekspektasi pihak pengelola. Sebab kunjungan wisatawan pada libur Lebaran tahun ini, menurun drastis sampai 50 persen dibandingkan dengan tahun kemarin.
Padahal, pihak pengelola Wisata Hutan Pinus Limpakuwus yang ada di Kecamatan Sumbang, Baturraden, sudah menantikan momen liburan ini untuk mendapatkan banyak pundi-pundi rupiah. Di mana seperti tahun sebelumnya, pasti kunjungan wisatawan membludag.
Manajer Kluster Banyumas PT Perhutani Alam Wisata (Palawi Risorsis), Sugito mengatakan, total kunjungan wisatawan dari H-5 sampai H+5 Lebaran 2023 mencapai 35.331 orang.
"Kalau di tahun ini, sampai H+4 Lebaran kunjungan wisatawan hanya 15.573 orang," katanya.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang berpengaruh dengan terjadinya penurunan kunjungan wisatawan, tepatnya di Hutan Pinus Limpakuwus. Salah satunya yaitu faktor cuaca yang kerap hujan di siang sampai malam hari.
Selain itu, faktor lainnya yaitu kecelakaan di Jembatan kaca The Geong, yang viral beberapa waktu lalu. Di mana menjadikan masyarakat merasa trauma atau takut untuk berkunjung ke tempat wisata Hutan Pinus Limpakuwus.
"Padahal Jembatan kaca The geong bukan termasuk dalam pengeloaan kami, tapi memang tempatnya di area sini, di dekat tempat parkir," ujar Sugito.
Sugito menegaskan, semua wahana di bawah pengelolaan Hutan Pinus Limpakuwus telah dipastikan aman. Pengelola destinasi juga telah memperoleh sertifikat Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainablility (CHSE) sebagai bukti keamanan dan kelayakan.
Sebelum musim Lebaran, tim dari Polda, Dinas Pariwisata Provinsi, dan Kabupaten telah melakukan peninjauan dan menyatakan bahwa wahana tersebut aman untuk beroperasi.
"Sebelum musim Lebaran, Pam Obvit Polda Jateng bersama dengan Dinas Pariwisata Provinsi dan Kabupaten, telah melakukan pemeriksaan untuk memastikan keamanan dan kelayakan wahana yang ada," paparnya.
Sugito menambahkan, berbagai langkah telah diambil untuk memulihkan kepercayaan publik. Mereka telah membentuk tim Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang terampil dan kompeten.