Jokowi Resmikan Nama Istana Garuda untuk Kantor Presiden di IKN
Presiden Joko Widodo secara resmi menamai Kantor Presiden di Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai "Istana Garuda," menandai babak baru dalam pembangunan ibu kota negara yang baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Istana Garuda akan menjadi pusat kegiatan kepresidenan, menggantikan Kantor Presiden di Jakarta. Dalam kunjungannya, Jokowi juga meninjau perkembangan infrastruktur dan fasilitas pendukung di IKN, memastikan bahwa proyek ini berjalan sesuai rencana sebagai simbol komitmen pemerintah dalam mewujudkan pemerataan pembangunan nasional.
INDONEWSPORTAL.COM - Presiden Joko Widodo telah memberikan nama resmi untuk gedung Kantor Presiden di Ibu Kota Nusantara (IKN) Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Dalam kunjungan kerjanya, Presiden Jokowi menamakan gedung tersebut sebagai Istana Garuda. Sementara itu, untuk kompleks Istana Kepresidenan IKN, nama resmi yang diberikan adalah Istana Negara.
Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, yang juga menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), menyampaikan bahwa nama ini adalah penamaan resmi yang dapat dikenal oleh masyarakat luas.
“Beliau (Presiden Jokowi) menyampaikan ini (namanya) Istana Garuda, bukan Kantor Presiden lagi, tapi Istana Garuda yang di bawah Istana Negara (Istana Kepresidenan IKN),” ujar Basuki di IKN, Senin 29 Juli 2024.
Istana Garuda nantinya akan menjadi tempat Presiden menjalankan kegiatan sehari-hari. Gedung ini akan berfungsi sebagai pusat kerja Presiden di IKN, menggantikan peran Kantor Presiden di Jakarta, yang biasanya digunakan untuk menggelar rapat bersama para menteri kabinet.
Penamaan ini tidak hanya menandakan perubahan lokasi, tetapi juga simbolisasi dari tekad pemerintah untuk memindahkan pusat pemerintahan ke IKN.
Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa penamaan Istana Garuda bukan hanya sekadar simbol, tetapi juga merupakan penegasan dari keberlanjutan proyek IKN sebagai ibu kota negara yang baru.
“Official namanya. Kemudian ada Istana Garuda, di sana ada Istana Negara. Saya kira itu yang fokus,” tambah Basuki.
Presiden Jokowi juga mengapresiasi berbagai fasilitas pendukung yang sudah tersedia di Ibu Kota Nusantara. Menurut Jokowi, fasilitas seperti ketersediaan air, listrik, dan internet telah berfungsi dengan baik.
"Air melimpah, listrik oke, internet bagus," ungkap Jokowi saat memberikan keterangan resmi di Istana Garuda.
Selama kunjungannya, Jokowi melakukan peninjauan progres pembangunan infrastruktur di IKN. Eks Gubernur DKI Jakarta ini menilai bahwa pembangunan Istana dan infrastruktur lainnya masih terus berjalan sesuai rencana. "Khususnya, pembangunan Istana, saya melihat semuanya masih dalam proses," ujar Jokowi.
Dalam kunjungannya ke IKN, Jokowi juga memulai kegiatan kerja di Istana Garuda. Presiden melakukan berbagai aktivitas, mulai dari menerima tamu hingga menggelar rapat di ruang kerja yang telah disiapkan. “Hari ini saya juga akan menerima untuk rapat-rapat di sini.
Di ruang kerja presiden masih banyak yang bekerja, masih ada pembersihan, masih ada cleansing, dan semua masih dalam progres yang banyak," tuturnya.
Kedatangan Jokowi ke IKN juga bertujuan untuk meresmikan Jembatan Pulau Balang dan meninjau pembangunan jalan tol. Selain itu, ia juga mengawasi perkembangan pembangunan Kantor Presiden dan Istana Kepresidenan yang diharapkan akan menjadi pusat pemerintahan yang modern dan efisien.
Proyek pemindahan ibu kota ini adalah bagian dari visi besar pemerintah untuk memindahkan pusat administrasi dan pemerintahan ke luar Pulau Jawa.
Dengan penamaan Istana Garuda dan Istana Negara, Jokowi menunjukkan komitmennya untuk memastikan bahwa IKN tidak hanya sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga simbol dari cita-cita nasional dalam menciptakan pemerintahan yang lebih merata dan terdesentralisasi.
Pemindahan ibu kota ke IKN diharapkan dapat mengurangi beban Jakarta sebagai pusat ekonomi dan politik Indonesia. Selain itu, langkah ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mempercepat pembangunan di wilayah Kalimantan Timur dan sekitarnya, sekaligus menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi di luar Jawa.
Meski demikian, pemindahan ibu kota bukan tanpa tantangan. Ada berbagai isu yang perlu diatasi, termasuk pengelolaan lingkungan, keterlibatan masyarakat lokal, serta infrastruktur pendukung yang harus terus ditingkatkan.
Pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap langkah dalam proyek ini dilakukan dengan mempertimbangkan keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan.
Sebagai langkah awal, penamaan Istana Garuda menjadi simbol dari harapan dan ambisi pemerintah untuk mewujudkan IKN sebagai ibu kota masa depan Indonesia yang lebih baik.
"Ya, ini adalah langkah besar menuju masa depan. Semoga semua pihak bisa berkolaborasi untuk mewujudkan visi ini," ujar Jokowi.
Dengan dimulainya aktivitas di Istana Garuda, pemerintahan diharapkan dapat berjalan lebih efektif dan efisien, serta mampu menjawab tantangan masa depan dengan lebih baik.
Ibu Kota Nusantara bukan hanya sebuah nama, tetapi representasi dari perubahan besar yang diharapkan membawa Indonesia ke tingkat kemajuan yang lebih tinggi.