Vaksin AstraZeneca Miliki Efek Samping Pembekuan Darah
Dilaporkan, perusahaan AstraZeneca menghadapi tuntutan hukum terkait dengan kerugian dan kematian yang diduga disebabkan oleh vaksin AstraZeneca, ketika Covid-19. Namun, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, menegaskan, vaksin AstraZeneca aman digunakan, karena telah mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
INDONEWSPORTAL.COM - AstraZeneca, sebuah perusahaan yang memproduksi vaksin Covid-19 dengan nama yang sama, memiliki efek samping yaitu pembekuan darah, atau dikenal juga dengan sebutan Trombositopenia Syndrom (TTS).
Berita tersebut tidak asal beredar, berdasarkan dari laporan yang dimuat salah satu media di Inggris, The Telegraph, 29 April 2024.
Munculnya pengakuan dari perusahaan tersebut, ketika sedang mengahadapi tuntutan hukum. Di mana AstraZeneca menyebabkan kerugian dan kematian dikarenakan vaksin tersebut.
Menanggapi pemberitaan itu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, vaksin AstraZeneca dipastikan aman untuk masyarakat. Sebab sudah memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Kasus pembekuan darah efek samping dari vaksin tersebut yang ramai beredar, nyatanya pada temuannya hanya sedikit. Sedangkan manfaatnya, terbukti menyelamatkan masyarakat Indonesia dari pandemi Coviid-19.
"Dari BPOM sudah mengeluarkan izin edar Vaksin AstraZeneca, dan penerimanya sudah mencapai jutaan orang," paparnya.
Masyarakat di Indonesia yang menerima vaksin jenis tersebut, mencapai lebih dari 1 miliar. Penemuan kasus efek samping pembekuan darah hanya 50 orang.
"Artinya, menfaat dari vaksin AstraZaneca lebih banyak dari pada efek sampingnya," imbuh dr Siti.
Meskipun begitu, dr Nadia Tarmizi tidak menyangkal kemungkinan, vaksin AstraZeneca dapat menyebabkan efek samping berupa pembekuan darah. Namun hal ini hanya terjadi pada sejumlah kecil individu dengan risiko yang tinggi.
"Setiap orang akan merespons vaksin dengan cara yang berbeda. Oleh karena itu, efek negatif mungkin saja terjadi pada sebagian orang," ungkapnya.
Dia menghimbau, jika terjadi efek samping, penting untuk segera ditangani pada yang berkompeten.